Entah kemarin hari sial apa yang saya alami, mulai dari malamnya istri dan jabang bayi yg rewel, hingga siangnya saya di buat emosi oleh beberapa orang mulai dari kurir J*T yang hampir 1 jam nunggu gak nongol, Client yang rewel, hingga akhirnya memutuskan mengcancel pick up barang dari kurir j*t.
Singkat cerita setelah nunggu 1jm saya putuskan untuk mengirim paket lewat kantor pos yg ada di ngesong. Saya parkirkan motor saya dan bapak-bapak berusia -+ berkepala 4 datang menghampiri untuk membenarkan posisi motor saya sambil berucap,. “Ws tinggal ae mas, gk usah kunci setir tak benakno” saya pun nyelonong masuk ke dalam kantor pos. Terlihat sepi hanya ada 1 petugas dan saya. Sejurus kemudian saya menghampiri sosok perempuan paruh baya berhijab sambil berkata “buk mau kirim barang” dengan juteknya si wanita itu hanya melengos ke arah sebelahnya yg kosong mengisyaratkan kalau dia tidak sedang ingin melayani. Beberapa menit menunggu datanglah petugas laki-laki yang menyapa saya. “Mau kirim ke mana mas ?” Rembang Jawa tengah mas , jawab saya singkat.
Dan yang bikin emosi memuncak ialah ketika petugas tsb menanyakan isi paket kiriman., saya jawab dengan apa adanya “isinya teh mas,” teh kok berat dan besar banget mas,,.Jawabnya penasaran,. “ ia mas 4 Ball itu” temen ta ? Gak kain ta opo? Jawabnya dengan nada ingin tahu... sontak emosi saya langsung memuncak setelah mengalami hari yang berengsek ini. Saya sedikit menantang untuk membukanya “bukaken Dewe.., nek gk teh tak bayar 10X lipat teko ongkos kirim” seketika wajah dari petugas itu ingin memaki saya. Saya ini kirim barang bukan kirim narkoba, anda waspada boleh tapi jangan sampai paranoid seperti itu dengan mencecar pertanyaan seperti maling ke tangkap polisi saja.
Setelah transaksi selesai. Saya keluar untuk menghampiri bapak-bapak tukang parkir seraya berucap., “Sek pak., tak tinggal tuku es ning sebrang dalam sek.... panas ra umum” oke siap mas ! Dengan nada lantang bapak itu menjawab.
Sambil meminum es nutrisi sari jeruk saya memperhatikan bapak itu dari jauh. Sudah hampir 1 jam lebih,. saya adalah satu-satunya orang yang parkir dan berkunjung ke kantor pos tersebut. Bayangkan jika selama jam operasional kantor pos adalah 8 jam. Maka hanya ada 8 orang saja yang mampir ke kantor pos untuk kirim barang di tengah gerusan persaingan ekspedisi dari brand besar lain,. Apalagi akhir-akhir ini adalah masa sulit bagi kita semua.
Jika 1 motor harus membayar 2000 untuk parkir., maka bapak tersebut hanya mendapat 16000 dalam seharian parkir dstu,..
Angka yang kecil 16000 di bawa pulang untuk anak istrinya. Bukan perkara saya memberi lebih atau apa.., namun bapak tsb menolak saya kasih lebih sambil berucap “Gpp mas, aku Onok susuke” pun Damel njenengan mawon saya berucap menimpali... “yang sabar ya pak., situasinya memang sedang begini, semua orang juga berdampak ekonominya, semoga Tuhan memberi lebih untuk hari esok” seraya berusaha menguatkan dan memotivasi bapak tsb.
Baca Juga : Rombeng Surabaya
Jika dalam situasi seperti ini pasti saya teringat orang-orang terdekat saya atau bahkan saya sendiri yang berada dalam situasi dan kondisi pada bapak tsb. Sayapun pernah merasakan menjadi tukang parkir, tukang sapu bahkan pernah suatu ketika saat sedang kulak ikan untuk makan ternak di tempat pelelangan ikan,. Ikan bawaan saya terbalik di jalan dan harus menjumputi satu persatu. Sambil starter motor dan beranjak keluar kantor pos saya teringat oleh sajak Sujiwo Tedjo “ MENGHINA TUHAN TIDAK PERLU MEMBAKAR KITABNYA, KHAWATIR TIDAK BISA MAKAN SAJA SUDAH MENGHINA TUHAN.”
Tetap semangat untuk kita semua., yakinlah badai pasti berlalu
Jika dalam situasi seperti ini pasti saya teringat orang-orang terdekat saya atau bahkan saya sendiri yang berada dalam situasi dan kondisi pada bapak tsb. Sayapun pernah merasakan menjadi tukang parkir, tukang sapu bahkan pernah suatu ketika saat sedang kulak ikan untuk makan ternak di tempat pelelangan ikan,. Ikan bawaan saya terbalik di jalan dan harus menjumputi satu persatu. Sambil starter motor dan beranjak keluar kantor pos saya teringat oleh sajak Sujiwo Tedjo “ MENGHINA TUHAN TIDAK PERLU MEMBAKAR KITABNYA, KHAWATIR TIDAK BISA MAKAN SAJA SUDAH MENGHINA TUHAN.”
Tetap semangat untuk kita semua., yakinlah badai pasti berlalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar